Dengan perkembangan peternakan ayam yang berkelanjutan, sistem peternakan bebas kandang menjadi tren baru di industri ini. Meskipun jenis peternakan ini memberi ayam lebih banyak kebebasan bergerak, hal ini juga membawa serangkaian tantangan baru, seperti perilaku mematuk ayam dan masalah seperti patah tulang. Untuk mengatasi masalah ini, University of Georgia di Amerika Serikat telah mulai mengeksplorasi penggunaan teknologi RFID untuk memantau lintasan aktivitas ayam petelur bebas kandang dan untuk mempelajari hubungan antara lintasan dan risiko patah tulang.
Tim peneliti memasang antena gelombang perjalanan di pintu masuk ke setiap lantai untuk menangkap pembacaan tag RFID saat ayam petelur masuk dan keluar untuk menentukan arah dan frekuensi aktivitas mereka. Dengan melacak 160 ayam hingga 12 minggu, tim dapat memperoleh banyak data tentang tingkat aktivitas ayam petelur.
Untuk memverifikasi keakuratan teknologi RFID, tim peneliti juga memasang pita kaki berwarna pada beberapa ayam petelur dan kamera video pada lapisan yang berbeda untuk menganalisis apakah pembacaan dariTag RFIDkonsisten dengan aktivitas yang ditangkap dalam video. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembacaan RFID adalah 87%, menunjukkan bahwa teknologi RFID dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk memantau tingkat aktivitas ayam petelur.
Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa kejadian patah tulang juga relatif tinggi pada ayam dengan ketinggian aktivitas yang lebih tinggi. Ayam yang aktif ini melakukan beberapa lompatan dan manuver lainnya sepanjang hari. Sebaliknya, ayam petelur yang kurang aktif lebih cenderung untuk tinggal di tingkat yang lebih rendah dan memiliki insiden patah tulang yang lebih rendah. Temuan ini memberikan ide-ide baru untuk mengurangi risiko patah tulang pada ayam petelur dengan menyesuaikan lingkungan peternakan atau praktik pengelolaan untuk mengurangi ketinggian aktivitas ayam petelur, sehingga mengurangi kejadian patah tulang.
Penelitian ini tidak hanya membuktikan kepraktisanTeknologi RFIDdalam budidaya telur bebas kandang, tetapi juga memberikan cara baru untuk memecahkan masalah seperti fraktur telur. Dengan kemajuan teknologi yang terus menerus dan penelitian yang mendalam, budidaya telur bebas sangkar akan lebih sehat, efisien dan berkelanjutan di masa depan.
©Hak Cipta 2024 Greatest IoT Technology Co., Ltd semua hak dilindungi undang-undang - Kebijakan privasi